Sekte Pemuja Kuburan Kosong Tangerang gegerkan publik, ritualnya dijilat kambing hitam dan kalimat istighfar dibalik dari astaghfirullah haladzim jadi halazimastaghfirullah.
Baru-baru ini, masyarakat dihebohkan dengan video yang viral yang menampilkan sekelompok orang yang tampak tengah berdoa di sebuah lubang yang diduga kuburan yang ada di dalam rumah.
Diduga, video yang berasal di rumah pria bernama Aliyudin di Desa Cibugel, Kecamatan Cisoka, Kabupaten Tangerang itu viral dan dianggap sebagai sekte atau aliran sesat.
Viral di Media Sosial
Netizen dihebohkan dengan viralnya video 18 detik yang menampilkan sekelompok orang di Cisoka, Tangerang tengah merapal doa di depan kuburan buatan dalam rumah beserta seekor anjing hitam.
Diduga peziarah aliran Sekte Pemuja Kuburan Kosong mengucapkan istighfar terbalik.
Dari yang benar astaghfirullah haladzim jadi halazimastaghfirullah.
Camat Cisoka, Encep Sahayati membenarkan adanya ajaran menyimpang yang terjadi di wilayahnya tersebut, dan pihaknya telah melakukan pengusutan.
“Setelah melakukan koordinasi, kita langsung mendatangi tempat Aliyudin di kampung Cibuluh,” tutur Encep mengenai viralnya sekte pemuja kuburan kosong tersebut.
“Kemudian, kami melihat langsung tempat ritual seperti apa dan betul disitu ada makam (yang diduga menjadi tempat ritual yang viral),” tambahnya.
Sebagai Pengingat Kematian
Menurut Encep, Aliyudin memang terbukti memiliki tiga buah ‘kuburan’ yang sengaja digali di dalam rumahnya, yang kemudian sudah ditutup akibat dianggap meresahkan.
Aliyudin juga mengaku kepada Encep bahwa kegiatan tersebut hanyalah sebagai pengingat akan kematian dan tidak bermaksud apapun.
“Diklaim kuburan palsu dan kegiatan mereka itu sebagai bentuk pengingat soal kematian, bukan kegiatan yang aneh-aneh,” tutur Encep perihal alasan Aliyudin ketika ditanya.
“Namun tetap saja dengan langkah tegas dan kooperatif kami, kegiatan itu kami minta dihentikan dan kuburan itu dibongkar,” tambahnya.
Sosok Viral Penyembah Kuburan Kosong Meminta Maaf
Atas teguran dan kehebohan yang terjadi di masyarakat, Encep beserta Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) berkoordinasi dengan Aliyudin.
Dalam pertemuan tersebut, Aliyudin mengaku bahwa tindakannya memang tidak sesuai kaidah Islam dan ia mengaku salah.
“Yang bersangkutan (Aliyudin) menyadari apa yang dilakukannya itu tidak sesuai dengan kaidah Islam sebagaimana seharusnya dilakukan itu,” ungkap Encep.
“Selanjutnya setelah mendengarkan beberapa pendapat dia bersedia untuk menghentikan untuk menghentikan kegiatan ritual tersebut,” tambahnya.
Sumber foto: YouTube
0 Komentar