Video Rebecca Klopper 11 menit link narasi ini paling diburu di Twitter, awas link download doodstream phising

Video Rebecca Klopper 11 menit link narasi ini paling diburu di Twitter, awas link download doodstream phising




Nama Rebecca Klopper kembali viral dihubungkan dengan beredarnya video diduga adegan pribadi yang tak layak dikonsumsi publik.

Hal ini dimanfaatkan oleh sejumlah akun Twitter yang mengklaim memiliki video Rebecca Klopper.

Akun-akun tersebut biasanya mencantumkan link doodstream, terabox, atau telegram lengkap dengan narasi video Rebecca Klopper 11 menit, 4 menit, 44 detik, dan sebagainya.

Padahal video yang bernarasi Rebecca Klopper viral belum dipastikan kebenarannya.

Dan meskipun apabila benar, maka akan berbahaya bila link diklik, karena bukan tidak mungkin menyimpan virus berbahaya atau phising yang bisa mencuri data.

Perlu diketahui juga bahwa kini terdapat teknologi AI yang bisa mengubah video dengan mengganti wajah seseorang jadi wajah orang terkenal, artis, penyanyi, atau figur publik lainnya.

Salah satu aplikasi yang saat ini sedang menjadi sorotan di dunia maya adalah aplikasi yang memungkinkan pengguna untuk secara digital "menghilangkan pakaian" pada foto yang diunggah. Sayangnya, aplikasi ini telah disalahgunakan untuk melakukan kejahatan. Aplikasi ini menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) untuk menghapus pakaian dari orang yang ada dalam foto tersebut.

Dilansir dari Asiaone pada Sabtu (29/6/2019), pengembang aplikasi ini telah dikritik oleh banyak pengguna internet. Aplikasi ini awalnya diluncurkan sebagai hiburan beberapa bulan yang lalu.

Aplikasi bernama DeepNu** ini akhirnya ditarik dari berbagai toko aplikasi di berbagai platform. Pencipta aplikasi ini mengaku tidak pernah mengira bahwa aplikasi ini akan menjadi viral dan mereka kesulitan mengendalikan penggunaannya.

Meskipun pengembang aplikasi menuliskan bahwa aplikasi ini dikembangkan di Estonia, Eropa, aplikasi ini tetap menimbulkan kekhawatiran terkait privasi dan potensi penyalahgunaan. Lebih dari 500.000 orang telah mengunduh aplikasi ini, meningkatkan kemungkinan penyalahgunaannya.

Sumber foto: Twitter

Posting Komentar

0 Komentar