Daftar Lengkap 35 Nama Lintang Weton dalam Primbon Jawa

Jika budaya Barat mengenal zodiak untuk membaca karakter berdasarkan tanggal lahir, maka budaya Jawa memiliki sistem yang tak kalah kompleks dan mendalam, yaitu weton yang dinaungi oleh lintang. Dalam astrologi Jawa atau Primbon, lintang diartikan sebagai formasi bintang atau rasi bintang yang dipercaya menjadi pelindung dan pemberi pengaruh pada watak seseorang sejak ia dilahirkan.



Setiap dari 35 weton yang ada memiliki naungan lintangnya masing-masing. Nama-nama lintang ini sering kali bersifat metaforis, diambil dari nama hewan, benda, atau kondisi alam yang merepresentasikan filosofi dan karakter bawaan dari weton tersebut.

Penasaran apa nama lintang yang menaungi weton kelahiranmu? Mari kita selami daftar lengkapnya.

Daftar Lengkap 35 Nama Lintang Berdasarkan Weton

Untuk mempermudah, daftar ini disusun berdasarkan hari dalam siklus Saptawara (tujuh hari).

1. Minggu (Ahad)

Orang yang lahir pada hari Minggu dikenal memiliki peredaran cakra dasar bumi yang kuat.

  • Minggu Legi: Dinaungi oleh Lintang Kala Sungsang.

  • Minggu Pahing: Dinaungi oleh Lintang Gajah.

  • Minggu Pon: Dinaungi oleh Lintang Kuda.

  • Minggu Wage: Dinaungi oleh Lintang Waluku.

  • Minggu Kliwon: Dinaungi oleh Lintang Laweyan.

2. Senin

Hari Senin dipengaruhi oleh cakra seks langit, melambangkan pesona dan keindahan.

  • Senin Legi: Dinaungi oleh Lintang Kelapa.

  • Senin Pahing: Dinaungi oleh Lintang Kukus.

  • Senin Pon: Dinaungi oleh Lintang Kiriman.

  • Senin Wage: Dinaungi oleh Lintang Lembu.

  • Senin Kliwon: Dinaungi oleh Lintang Pedati.

3. Selasa

Hari Selasa berada di bawah pengaruh cakra solar plexus bumi, yang identik dengan semangat dan api.

  • Selasa Legi: Dinaungi oleh Lintang Kuda.

  • Selasa Pahing: Dinaungi oleh Lintang Yuyu.

  • Selasa Pon: Dinaungi oleh Lintang Asu.

  • Selasa Wage: Dinaungi oleh Lintang Jong Sarat.

  • Selasa Kliwon: Dinaungi oleh Lintang Naga.

4. Rabu

Hari Rabu memiliki pengaruh cakra jantung bumi, membawa sifat yang tenang dan berwibawa.

  • Rabu Legi: Dinaungi oleh Lintang Tangis.

  • Rabu Pahing: Dinaungi oleh Lintang Gajahmina.

  • Rabu Pon: Dinaungi oleh Lintang Lumbung.

  • Rabu Wage: Dinaungi oleh Lintang Kartika.

  • Rabu Kliwon: Dinaungi oleh Lintang Tiwa-Tiwa.

5. Kamis

Hari Kamis dipengaruhi oleh cakra tenggorokan langit, yang berkaitan dengan komunikasi dan kerja keras.

  • Kamis Legi: Dinaungi oleh Lintang Sangka Tikel.

  • Kamis Pahing: Dinaungi oleh Lintang Salah Ukur.

  • Kamis Pon: Dinaungi oleh Lintang Bade.

  • Kamis Wage: Dinaungi oleh Lintang Kumba.

  • Kamis Kliwon: Dinaungi oleh Lintang Naga.

6. Jumat

Hari Jumat dipengaruhi oleh cakra ajna langit, yang melambangkan kekuatan spiritual dan intuisi.

  • Jumat Legi: Dinaungi oleh Lintang Banyak Angrem.

  • Jumat Pahing: Dinaungi oleh Lintang Magelut.

  • Jumat Pon: Dinaungi oleh Lintang Gajah.

  • Jumat Wage: Dinaungi oleh Lintang Uluku.

  • Jumat Kliwon: Dinaungi oleh Lintang Udang.

7. Sabtu

Hari Sabtu adalah puncak dari peredaran cakra mahkota langit, simbol kebijaksanaan dan spiritualitas tertinggi.

  • Sabtu Legi: Dinaungi oleh Lintang Begong.

  • Sabtu Pahing: Dinaungi oleh Lintang Ru.

  • Sabtu Pon: Dinaungi oleh Lintang Sungenge.

  • Sabtu Wage: Dinaungi oleh Lintang Puwuh Atarung.

  • Sabtu Kliwon: Dinaungi oleh Lintang Pagelangan.

Makna di Balik Nama Lintang

Setiap nama lintang memiliki makna filosofis yang dalam. Sebagai contoh:

  • Lintang Jong Sarat (Selasa Wage): Melambangkan "kapal yang penuh muatan". Artinya, pribadi yang pekerja keras, bertanggung jawab, rendah hati, namun membawa potensi besar dalam dirinya.

  • Lintang Kuda (Minggu Pon & Selasa Legi): Melambangkan "kuda" yang tangkas, kuat, dan berprinsip. Mereka biasanya tidak suka diatur namun memiliki pendirian yang teguh.

  • Lintang Gajah (Jumat Pon & Minggu Pahing): Melambangkan "gajah" yang besar, tenang, dan menjadi pelindung. Mereka adalah sosok yang sabar, bijaksana, dan sering menjadi tempat berlindung bagi orang lain.

Memahami lintang weton bukan hanya soal ramalan nasib. Lebih dari itu, ini adalah cara nenek moyang kita memetakan potensi dan karakter manusia secara puitis dan simbolis. Dengan mengetahui lintang yang menaungi kita, kita diajak untuk lebih mengenali diri sendiri—memaksimalkan kelebihan dan waspada terhadap kekurangan. Ini adalah warisan budaya yang kaya akan kearifan lokal dan masih sangat relevan hingga kini.

Photo by Farzad Mohsenvand on Unsplash

Posting Komentar

0 Komentar