Biasa teriak-teriak, Valentino Jebret mrebes mili ceritakan tragedi Kanjuruhan

Keputusan besar diambil oleh Valentino Simanjuntak atau yang karib disapa Valentino Jebret. Ia memutuskan mundur sebagai komentator dan host Liga 1 2022/2023 menyusul Tragedi Kanjuruhan di Malang, Jawa Timur usai laga Arema FC vs Persebaya, Sabtu (1/10/2022) lalu.




Valentino Jebret yang biasanya dikenal berapi-api saat memandu acara bola pun berubah menjadi sendu saat menceritakan Tregedi Kanjuruhan.

Ia merasa syok tragedi tersebut memakan ratusan nyawa, baik korban dewasa, anak-anak sampai balita hingga jadi duka warga dunia.

"Pulang dari siaran, katanya ada dua orang yang meninggal. Wah kok sampe dua orang, gak lama gua isi bahan bakar kendaraan gua, 10. Dari 10 ke 40 , waduh kacau. Kadang-kadang kita ga bisa percaya," ungkapnya dalam acara podcast Close The Door Deddy Corbuzier, seperti dilihat, Selasa (4/10/2022).

"Pagi-pagi secara resmi diumumkan 120-an, syok gue. At the lost point, kena mental. Gue gak tau kenapa, rasa frustasi gue, rasa kecewa gua, rasa sedih gua, kok sampe segitunya. Ini kan nyawa ya, kok bisa sampai ratusan gitu ya apa yang terjadi," imbuhnya.

Hal yang membuatnya pilu, ketika melihat banyak anak-anak di bawah umur dan ibu-ibu yang tak bisa menyelamatkan diri. Apalagi, selama ini ia kerap menyerukan kalau kini nonton bola di stadion aman. 

Namun, kejadian yang terjadi akhir pekan lalu, membuatnya terpukul, merasa bersalah pernah mengajak orang ke stadion.

"Yang paling membuat gue sedih, gue sering ngomong sekarang sepak bola mengasyikkan. Lo bisa bawa keluarga lo, lo jangan takut lagi, karena sekarang stadion tempat yang ramah buat recreation  karena beberapa musim terakhir banyak wanita, ibu-ibu anak-anak yang datang, berati mereka merasa secure (aman) datang ke stadion karena kalau nonton di televisi sensasinya berbeda,"

"Tapi, ketika mereka udah berasa senang, pengen coba datang ke stadion, yapi dalam satu momen ada tragedi seperti ini. Apakah gue berdosa ngomong stadion udah aman? Sementara pada akhirnya, ternyata stadion kayak begini, stadion itu mengerikan kayak kemarin," sambungnya.
 
Lebih jauh, Valentino Jebret membayangkan suasana chaos di Kanjuruhan saat tragedi maut terjadi, di mana kabarnya para penonton saling berdesakan berusaha menyelamatkan diri keluar dari stadion setelah ada tembakan air mata ke arah tribune.

"Gua bayangkan itu, dan gue waktu itu ngomong lo datang aja ke stadion. Gue lihat bapak-bapak gendong anaknya, anak gue kan tiga. Makanya sampai hari ini gue nggak berani ajak anak gue ke stadion di sini," kata host berusia 40 tahun tersebut.


Sumber foto: Youtube

Posting Komentar

0 Komentar