Fakta-fakta keracunan di Purwakarta, 114 warga jadi korban

Kejadian menghebohkan terjadi di daerah Purwakarta, Jawa Barat. Sebanyak 114 warga di dua kecamatan di Purwakarta dilarikan ke rumah sakit akibat mengalami keracunan makanan.





Keracunan massal tersebut diduga terjadi akibat adanya kandungan racun yang terdapat di dalam makanan hajatan yang mereka konsumsi pada Minggu (14/5) silam.


Berawal dari Hidangan Hajatan Pernikahan Warga.


Menurut Kapolsek Pesawahan Purwakarta AKP Ali Murtadho, kejadian keracunan massal tersebut bermula ketika para korban menghadiri pesta pernikahan seorang warga pada 14 Mei lalu.


Para korban yang kebanyakan berasal dari Kecamatan Pondoksalam dan Jatiluhur tersebut menyantap olahan daging di acara hajatan tersebut.


“Beberapa korban tercatat sebagai warga kampung Cisarai, Desa Sukajadi, Kecamatan Pondoksalam. Lainnya lagi tercatat sebagai warga kampung Bumisari, Desa Parakanlama, Kecamatan Jatiluhur,” tutur Ali.


“Sebagian ada yang mendapatkan perawatan dari Tim Medis Puskesmas Pondoksalam, sebagian dievakuasi ke RSUD Bayu Asih Purwakarta,” tambahnya.


Ditemukan Zat Berbahaya dalam Olahan Daging


Untuk menyelidiki penyebab ratusan orang di Purwakarta mengalami keracunan masal, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Purwakarta melakukan uji laboratorium dalam sampel makanan tersebut.


Kadinkes Kabupaten Purwakarta Deni Darmawan menyatakan, ditemukan zat berbahaya Nitrit dari hasil uji laboratorium sampel makanan yang diduga menyebabkan keracunan masal tersebut.


“Dari data hasil lab, terdapat sampel makanan terutama ditemukan pada sampel muntahan pasien, itu ditemukan senyawa kimia yang bersifat membahayakan, itu nitrit,” ungkap Deni.


“Jadi, adanya senyawa Nitrit pada sampel muntahan pasien yang menyebabkan gangguan dari gastrointestinal mulai dari lambung, diare, dehidrasi, hingga pusing,” tambahnya.


Pemerintah Fasilitasi Biaya Pengobatan Korban Keracunan


Terkait dengan ratusan korban keracunan yang berada di wilayahnya, Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika datang langsung menjenguk puluhan korban di RS Bayu Asih, Purwakarta.


Anne mengatakan bahwa pemerintah akan menanggung biaya rumah sakit korban yang tidak ditanggung BPJS Kesehatan, dengan anggaran dari Kesra Pemkab Purwakarta salah satunya.


“Pelayanan tak hanya di RSBA (RS Budi Asih) saja, kita siapkan juga sejumlah fasilitas kesehatan seperti di Puskesmas Pondoksalam, Kota, dan Puskesmas Jatiluhur,” tuturnya.


Photo by Thao LEE on Unsplash

Posting Komentar

0 Komentar