Benarkah motif mutilasi di Sleman Jogja karena asmara?

Benarkah motif mutilasi di Sleman Jogja karena asmara?





Banyak asumsi beredar khususnya dari netizen media sosial yang menebak-nebak motif asmara di balik kasus mutilasi mahasiswa di Sleman Jogja.


BACA JUGA: Mahasiswa korban mutilasi dan pelaku mutilasi Sleman Jogja gabung grup Facebook yang aktivitasnya tak wajar, motif terungkap?


Hal itu tampak dari komentar-komentar netizen di media sosial seperti berikut:


“Kalau sadis gini biasanya urusan asmara”


“Denger kabar diduga korban dan pelaku ternyata pacaran, motifnya karena perselingkuhan”


“Kebetulan kakakku di resto yang sama kayak pelaku, katanya motifnya LGBT”


Kendati demikian, perlu diperhatikan bahwa hingga kini belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian terkait motif pelaku mutilasi mahasiswa di Sleman Jogja ini. 


“Kalau kalian menemukan asumsi-asumsi jelek, aneh, gak jelas di media sosial manapun tentang kasus Redho, tolong jangan percaya dan berujung ikutan menyebarkan.


Keep your ugly thoughts for yourself


Belajar untuk berempati sama orang lain, tunggu aja berita resminya.”


Demikian pesan yang belakangan muncul di media sosial.


Sebelumnya diberitakan, dua pelaku mutilasi seorang mahasiswa perguruan tinggi swasta di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) telah ditangkap oleh polisi.


Kepala Direktorat Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda DIY, Kombes FX Endriadi, mengungkapkan bahwa dua pelaku laki-laki dengan inisial W, warga Magelang, Jawa Tengah, dan RD, warga DKI Jakarta, berhasil ditangkap di Bogor, Jawa Barat, pada Sabtu (15/7).


BACA JUGA: Terekam CCTV detik-detik Redho Tri Agustian sebelum hilang diduga jadi korban mutilasi di Sleman Jogja


"Saat ini, pelaku telah berada di Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda DIY dan akan menjalani pemeriksaan intensif terkait motif dan perbuatan yang mereka lakukan," kata Kombes FX Endriadi dalam jumpa pers di Mapolda DIY, Kabupaten Sleman, pada hari Minggu.


Kasus mutilasi ini terungkap setelah laporan dari Polresta Sleman mengenai penemuan beberapa potongan tubuh manusia yang diduga menjadi korban mutilasi di Sungai Bedog, Dusun Kelor, Bangunkerto, Kecamatan Turi, Sleman pada tanggal 12 Juli 2023, pukul 19.30 WIB.


Polisi kemudian melakukan penyelidikan lebih lanjut terhadap temuan potongan tubuh tersebut di Rumah Sakit Bhayangkara Polda DIY, dan identitas korban yang merupakan seorang mahasiswa laki-laki asal Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, dapat diketahui.


"Identitas korban dengan inisial R, merupakan seorang mahasiswa di salah satu perguruan tinggi swasta di Yogyakarta," kata Endriadi.


Tim kepolisian kemudian melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), analisis forensik digital, dan pengumpulan keterangan dari masyarakat yang akhirnya mengarah pada identitas dua tersangka, W dan RD, yang diketahui berada di Jawa Barat.


Kedua pelaku berhasil diamankan di kediaman RD di Bogor, Jawa Barat, dan kemudian dibawa ke Yogyakarta pada Sabtu malam.


"Dalam perjalanan pelaku menuju Yogyakarta, kami melakukan interogasi untuk mengetahui di mana mereka membuang potongan tubuh korban," ujar Endriadi.


Berdasarkan data yang diperoleh, korban dieksekusi di tempat kos tersangka di Desa Triharjo, Kecamatan Sleman, Kabupaten Sleman, DIY.


Endriadi memastikan bahwa korban dan kedua tersangka saling mengenal.


Meskipun demikian, motif dan proses pembunuhan masih dalam penyelidikan polisi, termasuk pemeriksaan sejumlah barang bukti seperti panci, cangkul, kompor gas, pisau, baskom, dan palu yang ditemukan di tempat kos tersangka.


Polisi juga masih melakukan pencarian potongan tubuh lainnya.


"Kami masih menyelidiki hubungan antara pelaku dengan korban. Saat ini, fokus kami adalah mengungkap peristiwa pidana ini dan bagaimana pembunuhan dan mutilasi tersebut terjadi," kata Endriadi.


Menurut Endriadi, W bekerja sebagai karyawan di usaha kuliner di Yogyakarta, sementara RD adalah seorang penjual kue.


Kedua pelaku dijerat dengan Pasal 340 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana tentang Pembunuhan Berencana.


Dikutip dari Radar Jogja, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta memastikan korban mutilasi di Turi, Sleman adalah mahasiswa UMY.


“Ya betul (korban mahasiswa UMY). Kita sudah koordinasi dengan pihak keluarga, pagi tadi kita sudah berkomunikasi dengan tante-nya yang ada di Jogja,” kata Dekan Fakultas Hukum UMY Iwan Satriawan SH MCL PhD dikutip dari Radar Jogja, Minggu (16/7).


“Kami juga serahkan kepada Polda DIY untuk investigasi lebih lanjut,” imbuhnya.


Sumber foto: IG

Posting Komentar

0 Komentar