Viral Video Cewek Jaksel Belajar Bahasa Jawa di Jogja

Belajar bahasa di luar bahasa yang biasa digunakan sehari-hari kadang membuat kita excited. Mungkin ini juga yang dirasakan selebgram Gaby Saputra.




Dalam video yang ia bagikan di Instagram, Gaby menunjukkan momen dirinya belajar bahasa Jawa saat tinggal sementara di Jogja.

Langsung saja cek videonya berikut ini.


Bikin Meleleh! Kumpulan Kata-Kata Sayang dan Kalimat Cinta Bahasa Jawa yang Romantis

Lupakan sejenak "I love you" atau "aku cinta kamu". Di tengah hiruk pikuk bahasa modern, ada keindahan yang tersembunyi dalam kelembutan dan kesopanan bahasa Jawa. Mengungkapkan perasaan dalam bahasa ini memiliki nuansa yang berbeda—lebih puitis, mendalam, dan seringkali terasa lebih tulus.

Bahasa Jawa dikenal dengan tingkatannya yang menunjukkan rasa hormat. Hal ini juga berlaku dalam urusan hati. Ungkapan cinta bisa terasa akrab dan hangat, namun juga bisa terdengar sangat sopan dan menghargai.

Bagi Anda yang ingin memberikan sentuhan berbeda dalam hubungan atau sekadar ingin memahami kekayaan budaya, berikut adalah kumpulan kata-kata sayang dan kalimat cinta dalam bahasa Jawa yang dijamin bikin hati pasanganmu anyes (adem).


1. Panggilan Sayang Sehari-hari (Asma Kinasih)

Panggilan sayang adalah bumbu dalam setiap hubungan. Dalam bahasa Jawa, panggilannya bisa terdengar klasik, modern, hingga sangat personal.

  • Mas / Dek (atau Dhik)
    Ini adalah panggilan paling umum dan tak lekang oleh waktu. "Mas" (untuk laki-laki) dan "Dek" (untuk perempuan) secara harfiah berarti kakak dan adik. Namun, dalam konteks romantis, panggilan ini menunjukkan rasa hormat sekaligus keakraban yang mendalam.

  • Sayang
    Kata serapan ini sudah sangat umum digunakan dan dipahami oleh semua kalangan. Singkat, jelas, dan tetap efektif untuk menunjukkan rasa kasih.

  • Cah Ayu / Cah Bagus
    Panggilan yang lebih puitis dan klasik. "Cah" adalah kependekan dari "bocah" (anak), namun di sini artinya lebih ke "sosok". Jadi, "Cah Ayu" berarti "Sosok yang cantik," dan "Cah Bagus" berarti "Sosok yang tampan." Panggilan ini memberikan kesan pujian yang tulus.

  • Bojo Kulo / Garwo Kulo
    Secara harfiah berarti "Istriku/Suamiku". Panggilan ini lebih umum digunakan oleh pasangan yang sudah menikah. "Garwo" adalah versi yang lebih halus dan formal dari "Bojo", sering diartikan sebagai sigaraning nyowo atau belahan jiwa.


2. Ungkapan Tresno yang Mendalam (Kalimat Cinta)

Inilah inti dari ungkapan perasaan. Kata kunci dalam bahasa Jawa untuk cinta adalah "Tresno". Kata ini memiliki makna yang sangat dalam, melampaui sekadar suka, dan menyiratkan komitmen serta kasih sayang yang tulus.

  • Aku tresno karo kowe.

    • Artinya: Aku cinta sama kamu.

    • Ini adalah kalimat paling fundamental dan umum digunakan (Ngoko lugu). Cocok untuk pasangan yang sudah sangat akrab dan hubungannya setara.

  • Kulo tresno dumateng panjenengan.

    • Artinya: Saya cinta kepada Anda.

    • Ini adalah versi yang sangat halus dan sopan (Krama Inggil). Menggunakan kalimat ini menunjukkan rasa hormat yang luar biasa kepada pasangan, sering digunakan di awal hubungan atau oleh pasangan yang sangat menjunjung tinggi tata krama.

  • Kowe sing paling tak sayang.

    • Artinya: Kamu yang paling aku sayang.

    • Kalimat ini memberikan penekanan bahwa pasangan adalah satu-satunya, terasa sangat personal dan meyakinkan.

  • Atiku semeleh ono ing awakmu.

    • Artinya: Hatiku tenang/damai berada di dirimu.

    • Ini adalah ungkapan cinta yang sangat puitis dan mendalam. Maknanya bukan hanya cinta, tetapi juga menemukan rasa nyaman dan "pulang" pada pasangan.

  • Aku kangen sliramu.

    • Artinya: Aku kangen dirimu.

    • "Sliramu" adalah kata yang lebih puitis untuk "kamu". Menggunakan kalimat ini saat merindukan pasangan akan terasa lebih romantis.

  • Mung sliramu sing ono ning atiku.

    • Artinya: Hanya dirimu yang ada di hatiku.

    • Sebuah kalimat penegasan yang klise namun selalu berhasil membuat hati berbunga-bunga.

Sumber foto: IG/gabybsaputra

Posting Komentar

0 Komentar