Pada Selasa (14/2) Siang, Pemerintah melalui Komisi VIII DPR RI beserta Kementrian Agama akan mendiskusikan biaya Haji untuk tahun 2023.
Sebelumnya, masyarakat ramai-ramai menyoroti usulan dari Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas yang mengusulkan kenaikan biaya haji yang cukup signifikan.
Menag usul Biaya Haji Naik Hingga hampir 100 juta
Sebelumnya, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengusulkan adanya kenaikan biaya penyelenggaraan ibadah haji (Bipih) hingga Rp 98,893,909 per calon Jemaah Haji.
Nantinya, 70 persen atau sekitar Rp 69 juta dari biaya tersebut akan dibebankan kepada Jemaah haji, Sedangkan sisanya sebesar 29,7 juta akan ditanggung dana nilai manfaat.
Kenaikan biaya haji itu cukup signifikan apabila dibandingkan dengan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) pada tahun lalu, dimana biaya yang harus dibayarkan jauh lebih sedikit.
Dengan porsi 40:60, para jamaah harus membayar sekitar 40 persen atau sekitar Rp 39,886,009 dan sisanya yang ditanggung oleh dana nilai manfaat adalah Rp 58,493,012 atau sekitar 60 persennya.
DPR Ingin Ongkos Haji Turun
Terkait dengan polemik kenaikan ongkos biaya haji yang diusulkan oleh Menteri Yaqut, anggota Komisi VIII DPR Nur Huda menginginkan hal yang sebaliknya.
Menurut Huda, Pihaknya ingin memperjuangkan agar biaya haji bisa turun hingga 85 juta. Namun, ia juga mengaku pihaknya masih harus berdiskusi lagi dengan pihak Kementerian Agama.
“Pagi ini rapat panjang untuk membuat keputusan supaya membahas lah (kenaikan biaya haji) soal biaya itu dengan Dirjen Haji,” tutur Huda pada Selasa (14/2) pagi.
“Iya kita minta turun. Kalau angkanya kita minta kalau bisa mentok di angka Rp 85 juta. Jadi Rp 85 juta itu BPIHnya, kalau Bipihnya kita minta mentok di angka Rp 50 juta,”
Menteri BUMN Perjuangkan Biaya Maskapai Terjangkau
Mengetahui bahwa aspek transportasi pesawat merupakan salah satu aspek yang paling memakan banyak biaya dalam ibadah haji, Menteri BUMN Erick Thohir berjanji akan melakukan evaluasi.
Erick menyebutkan bahwa ia ingin mengusahakan kompensasi ibadah haji dengan menyesuaikan harga avtur sebagai bahan bakar pesawat.
“Pada intinya, kita kementerian BUMN mendorong selama kita bisa membantu para masyarakat yang naik haji,” ungkap Erick.
“Nah, sama dengan konteks misalnya bicara penerbangan. Penerbangan itu kan sendiri harga avtur itu bisa juga dibantu kompensasi,” tambahnya.
Photo by Afif Ramdhasuma on Unsplash
0 Komentar