Viral penipuan pakai link undangan online, sekali klik uang amblas!

Belum lama ini, masyarakat dihebohkan dengan viralnya modus penipuan baru yang berkedok undangan online yang banyak tersebar di aplikasi Whatsapp.





Modus penipuan baru yang berkedok undangan online ini sangat meresahkan karena dapat menguras rekening seseorang yang membuka tautan link tersebut.


Seperti Penipuan Berkedok Paket


Modus penipuan berkedok undangan ini memang tengah meresahkan masyarakat lantaran mampu menguras rekening dan data-data seseorang.


Sebelumnya, modus penipuan semacam ini juga sempat viral, namun dalam modus yang berbeda, yaitu modus menerima paket.


Dalam modus penipuan berkedok kurir paket, seseorang akan dikirimi sebuah tautan yang berbentuk aplikasi (APK) bahwa orang tersebut telah menerima paket.


Hampir sama dengan modus undangan online, seseorang yang membuka APK kurir paket tersebut bisa menyebabkan terkurasnya rekening.


Karena klik ‘Undangan Online’, Pria di Kupang Kehilangan 14 juta


Maraknya kasus penipuan berkedok undangan online ini memang sangat meresahkan masyarakat. Salah satu korbannya adalah pria asal Kupang, Nusa Tenggara Timur bernama Darasmus Kenlopo.


Darasmus diduga membuka tautan penipuan undangan online dalam bentuk APK yang disebarkan oleh nomor yang tak dikenal di Whatsapp.


Setelah membuka tautan APK, Darasmus pun menerima notifikasi bahwa ‘rekening’ miliknya melakukan transaksi transfer ke beberapa rekening tanpa sepengetahuannya.


Ketika di cek, ternyata uang di rekening Darasmus sejumlah 14 juta Rupiah hilang. Darasmus pun melaporkan kasus penipuan ini kepada Polresta Kupang Kota.


Kominfo Sarankan Lebih Berhati-hati


Terkait dengan maraknya penipuan berkedok undangan online. Pihak Kementrian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) ikut angkat bicara.


Melalui situs resminya, Kominfo menghimbau kepada masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam membuka tautan APK tersebut karena menyebabkan kebocoran data.


“Ketika diinstal, aplikasi tersebut akan meminta SMS. Dari sini, pelaku sudah mendapatkan username dan password mobile banking korban,” tulis pihak Kominfo.


“Untuk menghindari risiko seperti ini, pengguna smartphone disarankan untuk menginstall aplikasi hanya dari toko resmi aplikasi, seperti Google Play Store atau App Store.”


Photo by Rob Hampson on Unsplash

Posting Komentar

0 Komentar