Kabar baik bagi para pemegang kartu kredit di Indonesia. Bank Indonesia (BI) secara resmi kembali memperpanjang kebijakan relaksasi atau keringanan pembayaran tagihan kartu kredit hingga 31 Desember 2025.
Keputusan ini diambil sebagai langkah berkelanjutan BI dalam menjaga stabilitas ekonomi dan mendukung daya beli masyarakat di tengah dinamika perekonomian global dan domestik.
Kebijakan perpanjangan ini bukan yang pertama kalinya. Sejak pandemi COVID-19 melanda, BI telah beberapa kali memperpanjang relaksasi ini untuk memberikan ruang bernapas bagi konsumen yang mungkin menghadapi tekanan finansial. Langkah ini menunjukkan komitmen bank sentral untuk terus memitigasi risiko yang mungkin timbul dari potensi peningkatan kredit macet, sekaligus memastikan fungsi intermediasi perbankan tetap berjalan lancar.
Detail Keringanan yang Diperpanjang
Perpanjangan kebijakan ini mencakup dua poin krusial yang secara langsung meringankan beban pemegang kartu kredit:
-
Batas Minimum Pembayaran Tagihan: Pemegang kartu kredit kini hanya diwajibkan untuk membayar minimal 5% dari total tagihan mereka. Angka ini jauh lebih rendah dari ketentuan normal sebelum pandemi, yang biasanya mengharuskan pembayaran minimum sebesar 10% atau lebih. Penurunan batas minimum ini memberikan fleksibilitas lebih bagi masyarakat untuk mengelola arus kas bulanan mereka, terutama bagi mereka yang pendapatannya belum sepenuhnya pulih atau masih menghadapi tantangan ekonomi.
-
Maksimum Denda Keterlambatan Pembayaran: Selain batas minimum, BI juga mempertahankan batasan denda keterlambatan pembayaran. Denda yang dikenakan kepada pemegang kartu tidak boleh melebihi 1% dari total tagihan, dengan batasan maksimal Rp 100.000. Batasan denda ini bertujuan untuk melindungi konsumen dari beban denda yang berlebihan jika terjadi keterlambatan pembayaran, yang seringkali menjadi salah satu keluhan utama pemegang kartu kredit.
Keuntungan Membuat Kartu Kredit untuk Pemula
Bagi pemula, kartu kredit seringkali dipandang sebagai momok atau alat yang bisa menjebak dalam utang. Namun, jika digunakan dengan bijak dan bertanggung jawab, kartu kredit justru bisa menjadi alat keuangan yang sangat bermanfaat, terutama untuk membangun riwayat kredit yang sehat. Berikut adalah beberapa keuntungannya bagi pemula:
-
Membangun Riwayat Kredit (Credit Score):
Ini adalah keuntungan paling penting. Dengan menggunakan kartu kredit secara bertanggung jawab (membayar tagihan tepat waktu dan penuh), kamu bisa membangun riwayat kredit yang positif. Skor kredit yang baik ini akan sangat berguna di masa depan saat kamu ingin mengajukan pinjaman besar seperti KPR (Kredit Pemilikan Rumah), kredit kendaraan, atau pinjaman modal usaha. Bank dan lembaga keuangan akan melihat riwayat kreditmu sebagai indikator keandalanmu dalam membayar utang.
-
Kemudahan Bertransaksi:
Kartu kredit memungkinkan kamu untuk melakukan pembayaran tanpa perlu membawa uang tunai banyak. Ini sangat praktis untuk belanja online, reservasi hotel, tiket pesawat, atau transaksi di luar negeri.
-
Sumber Dana Darurat:
Dalam situasi darurat yang tidak terduga, kartu kredit bisa menjadi penyelamat sementara jika kamu belum punya dana darurat yang memadai di rekening tabungan. Namun, perlu diingat, ini hanya untuk keadaan sangat mendesak dan harus segera dilunasi.
-
Promo dan Reward:
Banyak kartu kredit menawarkan berbagai promo menarik seperti diskon di merchant tertentu, cashback, poin reward yang bisa ditukar dengan mileage penerbangan atau voucher belanja, hingga cicilan 0%. Jika dimanfaatkan dengan cerdas, ini bisa jadi keuntungan ekstra.
-
Catatan Pengeluaran:
Setiap transaksi kartu kredit tercatat dalam lembar tagihan bulanan. Ini bisa membantumu melacak pengeluaran dan mengelola anggaran pribadi dengan lebih baik.
-
Proteksi Pembelian:
Beberapa kartu kredit menawarkan fitur proteksi pembelian, misalnya penggantian jika barang yang dibeli rusak atau hilang dalam waktu tertentu setelah pembelian, atau perpanjangan garansi.
Penting untuk diingat, keuntungan ini bisa diraih hanya jika kamu memiliki disiplin finansial yang tinggi. Mulailah dengan limit kecil, gunakan hanya untuk kebutuhan yang memang bisa kamu bayar, dan selalu lunasi tagihan tepat waktu (lebih baik lagi jika lunas penuh) untuk menghindari bunga dan denda.
Tujuan dan Dampak Kebijakan Perpanjangan
Perpanjangan kebijakan keringanan ini memiliki tujuan ganda yang saling berkaitan:
- Mendorong Daya Beli Masyarakat: Dengan keringanan pembayaran, diharapkan masyarakat memiliki lebih banyak dana yang dapat dialokasikan untuk kebutuhan konsumsi lainnya. Peningkatan konsumsi ini sangat penting untuk menjaga perputaran roda ekonomi dan mendorong pertumbuhan.
- Menjaga Stabilitas Sistem Keuangan: Kebijakan ini juga berfungsi sebagai buffer untuk mencegah lonjakan angka kredit macet (Non-Performing Loan/NPL) di sektor kartu kredit. Dengan beban pembayaran yang lebih ringan, risiko nasabah gagal bayar dapat diminimalisir, sehingga kesehatan perbankan dan stabilitas sistem keuangan secara keseluruhan tetap terjaga.
Keputusan BI ini disambut positif oleh berbagai pihak, termasuk analis ekonomi dan asosiasi perbankan. Mereka menilai bahwa langkah ini merupakan kebijakan prudent yang adaptif terhadap kondisi ekonomi. Meskipun demikian, BI juga terus memantau perkembangan indikator ekonomi makro dan mikro, termasuk tingkat inflasi, pertumbuhan ekonomi, dan kualitas kredit, untuk memastikan bahwa kebijakan ini tetap relevan dan efektif.
Bagi para pemegang kartu kredit, perpanjangan keringanan ini adalah kesempatan untuk lebih bijak dalam mengelola keuangan. Manfaatkan kebijakan ini untuk merencanakan pembayaran dengan cermat dan hindari menumpuk utang yang berlebihan, demi kesehatan finansial jangka panjang.
Photo by Clay Banks on Unsplash
0 Komentar