Rara pawang hujan menjawab hujatan dari MUI dan netizen karena dianggap sudah membuat gaduh usai meramal nasib Eril anak Ridwan Kamil yang hilang di Sungai Aare Swiss.
Rara pawang hujan dikecam MUI dan netizen. Wanita yang aksinya pernah viral di MotoGP Mandalika ini dihujat karena meramal Eril putra sulung Ridwan Kamil yang hanyut di sungai Swiss.
Rara pawang hujan dikecam MUI karena dinilai membuat gaduh di tengah upaya tim SAR mencari Eril.
BACA JUGA:
MUI juga mengimbau kepada dukun dan peramal untuk lebih menyerahkan hal ini kepada pihak yang berkompeten untuk menjawab terkait kabar Eril.
Rara akhirnya menjawab kecaman dari MUI ini. Ia meminta maaf karena dinilai sudah membuat gaduh.
"Buat MUI yg memberikan himbauan dan kecaman buat Rara. Soal anak pak Ridwan kamil dinilai bikin gaduh ya Rara haturkan maaf ya," tulis Rara di Instagram rara_cahayatarotindigo.
Dalam postingan ini, Rara juga menuliskan bahwa ia pernah meramal anak presiden Jokowi Gibran Rakabuming menjadi walikota, dan itu terjadi.
"Rara pernah meramal anak presiden Jokowi mas Gibran diprediksi akan menjadi walikota atas izin Allah Tuhan YME waktu menjawab ramalan itu bisa terjadi," tulis Rara.
Menurutnya, ada ramalan yang jitu dan ada ramalan yang meleset, hanya masalah waktu.
"Begitupun ramalan lain hanya waktu yg bisa menjawab apakah meleset atau jitu," tulis Rara.
Masih dalam postingan yang sama, Rara pawang hujan menjelaskan kenapa Eril anak Ridwan Kamil bisa terbawa arus.
Menurut Rara, hal itu terjadi karena kesalahan pribadi Eril yang merasa mampu mengatasi arus deras tanpa pelampung.
"Mungkin ada yg bertanya kenapa mas Eril anak pak Ridwan Kamil bisa kebawa arus? Ini ada kesalahan pribadi karena merasa bisa merasa mampu mengatasi Arus yg deras tanpa perlindungan khusus seperti pelampung buat proteksi diri. Simbol tarot jantung tertusuk ini adalah perasaan korban yg merasa salah sendiri sudah sempat jumawa," tulis Rara pawang hujan.
"Ini bisa jadi prediksi Rara jitu bisa juga meleset," imbuhnya.
Rara mengimbau bagi siapapun yang berenang di sungai atau laut tetap harus menjaga diri, walaupun sudah jago.
"Good learningnya adalah ayo siapapun yg berenang di areal sungai atau lautan meskipun jago berenang ya harus jaga diri baik baik," pesan Rara.
BACA JUGA:
Sebelumnya diberitakan, Emmeril Khan Mumtadz anak Ridwan Kamil hilang terseret arus sungai Aare, Bern, Swiss. Putra sulung Ridwan Kamil gubernur Jabar tersebut hilang saat berenang bersama rekan dan anggota keluarganya.
Hingga kini anak Ridwan Kamil yang hilang di Swiss belum ditemukan. Mbak Rara pawang hujan yang sempat viral di MotoGP Mandalika ikut meramal Eril panggilan akrab anak Ridwan Kamil.
Dalam video yang beredar, Rara melakukan beberapa ritual sebelum meramal. Ia kemudian meramal menggunakan kartu tarot.
BACA JUGA:
"Dua kartu sudah jatuh," kata Rara.
Saat membuka kartu tersebut, raut wajah Rara langsung berubah drastis. Ia sedikit tergagap saat mulai berbicara lagi.
"Ketika saya berkomunikasi batin, chanelling dengan mas Eril, saya kepengen nangis," kata Rara.
Ia lalu kembali menggunakan kartu tarot sebagai medium. Kali ini Rara memperlihatkan kartu dengan gambar sosok pemuda berpakaian jas sedang berdiri di tepi sungai atau lautan.
"Ini ada sosok laki-laki, di sini ada ombak, dan dia nungguin di situ, ada lautan atau sungai, dan bener dia ada di situ," kata Rara.
"Apakah Eril masih hidup? Apakah nantinya akan ditemukan?" kata Rara sambil membuka kartu tarot.
Sebelum menjawab, Rara mencoba mengulangi ritualnya lagi, kemudian ia lanjut meramal dengan kartu tarotnya.
"Apakah mas Eril akan ditemukan? Jawabannya iya, nanti akan ditemukan," kata Rara.
"Apakah dalam kondisi masih hidup?" kata Rara, ia kemudian terdiam agak lama sembari melihat kartunya.
"Sudah meninggal," kata Rara sambil menunjukkan kartu tarot. Ia pun tak kuasa menahan air mata saat membaca ramalan tersebut.
Video Rara ramal Eril anak Ridwan Kamil ini diposting di Instagram pribadi Rara. Ia juga berharap ramalannya salah.
"Mudah-mudahan saja bacaan tebaran taror Rara meleset ya, aamin." tulisnya.
Sumber foto: instagram
0 Komentar